Lintasklaten.com – KLATEN – Pemerintah Desa Mrisen, Juwiring bersama Karang Taruna mengadakan sepeda santai dan karnaval budaya Minggu (24/08/2025)
Start dan finish peserta di halaman balai desa Mrisen. Riuh rendah suara sepeda berpadu dengan sorak sorai warga dalam kemeriahan perayaan HUT RI ke-80 makin terasa hangat bagi masyarakat kanan kiri yang dilalui rute giat.
Rangkaian kegiatan bertema “Kebudayaan” ini dipilih untuk meneguhkan akar lokal sekaligus menantang kreativitas pemuda Desa Mrisen. Tersedia lomba sepeda hias kategori individu dan kelompok, dengan penilaian mencakup desain, keunikan, serta penampilan artistik.
Wajah antusias peserta dan penonton menyiratkan keinginan kuat untuk merayakan kemerdekaan melalui medium yang edukatif dan menyenangkan bagi semua golongan umur.
Pembukaan kegiatan karnaval sepeda hias dimulai pukul 08.00 pagi.
Panitia menyiapkan berbagai hadiah menarik sebagai daya pikat. Selain tropi dan sertifikat, door prize seperti paket sembako, setrika, kompor gas, dan perangkat elektronik kecil dibagikan untuk peserta yang berhasil menyelesaikan rute maupun penonton yang beruntung.
Upaya ini sekaligus menjadi wujud kepedulian desa terhadap kebutuhan warga di tengah kenaikan harga kebutuhan pokok.
Empat minggu sebelum peringatan kemerdekaan, Karang Taruna Desa Mrisen mulai merancang konsep acara. Tim inti melakukan rapat berkala bersama tokoh adat, pelaku UMKM, dan perwakilan pemerintah desa. Tujuannya adalah memastikan setiap elemen masyarakat, petani, buruh, guru, dan pelajar, dapat terlibat aktif.
Ogoh Ogoh Tikus Kritik sosial buat koruptor.Pemasangan umbul-umbul dan dekorasi batik serta merah putih di sekitar balai desa dilakukan kolaboratif.
Para pemuda juga bergantian menyiapkan spanduk dan ornamen merah putih, kain dekorasi motif batik, dan ukiran kertas dan bambu ringan untuk mempercantik sepeda-sepeda hias. Proses kreatif ini membangkitkan semangat gotong royong dan kepemilikan bersama atas keberhasilan acara.
Dukungan logistik meliputi penyediaan media promosi, pengaturan rute sepeda, serta koordinasi petugas keamanan dan kesehatan. Panitia menempatkan pos kesehatan di tiga titik untuk berjaga-jaga, sementara relawan menyiapkan air mineral, buah segar, dan camilan tradisional bagi peserta dan penonton. Semua persiapan ini dimaksudkan agar acara berjalan lancar, aman, dan nyaman.
Dalam giat tersebut juri lomba juga menilai kreasi peserta. Terpilih sepeda yang di hias unik dan menarik.
Lintasklaten.com(dng)