Lintasklaten.com – KLATEN – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Klaten secara resmi meluncurkan program pembinaan kepribadian berbasis keagamaan, yang diberi nama “Kamar Santri” bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) beragama Islam (06/11/25).
Program ini dirancang untuk menciptakan lingkungan hunian yang tidak hanya aman dan tertib, tetapi juga kondusif untuk pendalaman ilmu agama.
Peluncuran program “Kamar Santri” merupakan wujud nyata komitmen Lapas Klaten dalam menyiapkan WBP agar memiliki bekal spiritual dan moral yang kuat saat kembali ke masyarakat.

Melalui program ini, sejumlah kamar hunian khusus telah difungsikan sebagai tempat intensif bagi WBP yang berkomitmen mempelajari Al-Qur’an, Hadis, Fikih, dan memperdalam akhlak.
Kepala Lapas Kelas IIB Klaten, Andik Dwi Saputro, menyampaikan bahwa “Kamar Santri” bukanlah sekadar perubahan fisik kamar, melainkan perubahan mental dan karakter WBP, Program ini melibatkan kerja sama dengan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Klaten dan sejumlah pondok pesantren mitra sebagai penyedia tenaga pengajar dan pendamping.
Setiap WBP yang mengikuti program ini harus melalui proses seleksi dan berkomitmen penuh untuk mematuhi ata tertib kamar santri.

Hery, salah satu WBP yang antusias mengikuti program mengungkapkan rasa syukurnya. “Program ini sarigat membantu kami. Di sini, kami tidak hanya menjalani hukuman, tapi juga belajar menjadi pribadi yang lebih baik.
“Kami berharap, ilmu yang didapat dari Kamar Santri ini menjadi bekal utama kami untuk berintegrasi kembali dengan keluarga dan masyarakat,” tuturnya.
Diharapkan, inovasi pembinaan “Kamar Santri” ini dapat meningkatkan kualitas pembinaan kepribadian di Lapas Klaten, sehingga WBP benar-benar siap menjadi agen perubahan positif setelah bebas nanti.
Lintasklaten.com( Desi )







