Lintasklaten.com – Anggota DPRD Klaten menggelar kegiatan Sosialisasi penanggulangan penyakit, pada kesempatan ini acara Sosialisasi di gelar di Balai desa Dalangan, Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten, pada Senin siang (10/11/25).
Ada 4 anggota DPRD yang melakukan sosialisasi diantaranya Bahtiar Joko Widagdo ( Koko) yang merupakan Wakil Ketua DPRD Klaten (Golkar ), Azis Saifudin ( Gerindra) Yudi Kusnandar ( PDI Perjuangan), dr. Yudi B. Prabawa ( PKS ).Turut hadir dalam acara tersebut Camat Tulung Hendri Pamukas, S.Sos. MM, Sekcam Tulung , Abdur Rohman, kepala desa Dalangan serta undangan terkait.
Acara Sosialisasi Perda no 4 tahun 2024 ini di moderatori oleh camat Tulung Hendri Pamukas. Dalam kegiatan yang sama Bahtiar Joko Widagdo atau lebih akrab dengan nama Koko menyampaikan saat ini adalah waktu yang tepat untuk mensosialisasikan Perda no 4 tahun 2024 tentang penanggulangan penyakit, dikarenakan saat ini sudah memasuki musim penghujan.
Kemudian Bahtiar Joko Widagdo juga mengatakan DPRD Klaten tidak menginginkan kejadian pada tahun 2024 terulang kembali terkait Wabah demam berdarah.
” Di 2025 ini kita sampaikan perda terkait penanggulangan penyakit baik yang menular, ataupun tidak menular, KLB, wabah, leptospirosis yang akhir- akhir ini juga marak. Ini musim penghujan genangan air cukup banyak harus di waspadai “, ujar Bahtiar Joko.
” Intinya Perda ini kita tekankan partisipasi masyarakat, sehingga bisa di sosialisasikan kepada warga masyarakat untuk menjalankan pola hidup sehat. Jadi bersih lingkungan dan sebagainya, sehingga wabah demam berdarah, penyakit Cikungunya, penyakit leptospirosis, saat ini Jawa Tengah menjadi penderita leptospirosis nomer satu di Indonesia. Sehingga penderita yang di Kabupaten Klaten bisa ditekan serendah mungkin”, ungkapnya.

Selanjutnya dalam acara yang sama dr. Yudi B.Prabawa dalam paparannya menjelaskan bahwa Perda no 4 tahun 2024 ini merupakan wujud dukungan kepada semua elemen, baik Dinas Kesehatan maupun masyarakat untuk bisa bersama- sama menjaga Kabupaten Klaten untuk kehidupan kesehatannya bisa berjalan dengan baik.
Menurut dr. Yudi, Kalau sehat itu mau bekerja, beribadah dan lain sebagainya akan lebih lancar. Kabupaten Klaten termasuk memiliki angka kesakitan yang cukup rendah daripada daerah lain, jadi orang Klaten itu kuat- kuat , sehat- sehat, ini yang harus selalu di jaga”, paparnya
Kemudian ia juga mengungkapkan meskipun tahun kemarin ada leptospirosis, demam berdarah, bahkan tawon vespa, TBC, batuk darah, dan lain-lain, kita selalu berupaya untuk menghindarkan itu semua.Sampah itu banyak sekali membawa penyakit, sehingga sebisa mungkin diolah dikeluarga kita, dilingkungan kita, agar tidak menjadi sumber penyakit”, ujar, dr.Yudi.
” Kalau pingin sehat itu kita harus selaras, menurut ilmunya orang Jawa kita harus selaras. Antara Olah raga, Olah Jiwa, Olah rasa, banyak penyakit- penyakit yang timbul karena olah jiwa dan olah rosonya kurang pas contohnya asam lambung. Banyak orang tua dan anak muda yang terkena penyakit asam lambung, ini penyakit yang bisa sembuh cepat sebenarnya dan bisa sembuh selamanya. Penyebab penyakit asam lambung orang zaman sekarang bukan karena kurang makan akan tetapi kebanyakan pikiran”, terangnya.
Lebih lanjut dr. Yudi menambahkan Masyarakat zaman dahulu yang terkena asam lambung penderitanya rata- rata berbadan kurus, berbeda dengan zaman sekarang penderita asam lambung pada saat ini kebanyakan berbadan gemuk. Ini merupakan bukti bahwa faktor pikiranlah yang membuat warga atau masyarakat menderita penyakit asam lambung.
” Bila ingin asam lambungnya sembuh pikirane diselehke ( diletakkan/ jangan dipikirkan),sama seperti vertigo yang kepalanya muter- muter terus mual itu bisa sembuh cepat, bisa sembuh lama tergantung dengan pikiran. Kalau pikirannya diselehke, sembuh insya Allah”, imbuhnya, dr. Yudi.
Lintasklaten.com( Pusoko )






