Lintasklaten.com – KLATEN – Jatinom, Antusiasme warga masyarakat di wilayah kecamatan Jatinom dan sekitarnya sudah tampak pada siang hari saat akan dimulainya Pembukaan tradisi budaya Saparan Yaa Qowwiyuu. Warga masyarakat sudah mulai berbondong – bondong datang untuk menyaksikan perayaan kirab budaya yang akan segera di mulai pada hari Kamis( 31/07/2025).
Rangkaian kegiatan dimulai dengan kirab budaya dari halaman kantor Camat Jatinom berjalan menuju ke makam Kiai Ageng Gribig yang berada di dekat Masjid Gede Jatinom.
Hadir dalam kegiatan ini DISBUDPORAPAR( Dinas Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga dan Pariwisata) Klaten, Forkopimcam Kecamatan Jatinom, Kapolsek, Danramil, serta undangan terkait.
Agus sunyata,S.SiT.M.H. Camat jatinom mengatakan bahwa kegiatan pada hari ini merupakan acara pembukan sebaran apem yaa qowwiyu, setelah sebelumnya juga sudah ada kegiatan untuk sosialisasi Mapak Sapar( bulan Safar).
Dimana kegiatan itu untuk mengumpulkan para komunitas sepeda motor di wilayah kecamatan Jatinom, forkopicam dan seluruh tokoh masyarakat di Jatinom diajak untuk keliling di wilayah kecamatan jatinom. Hal ini ia lakukan sebagai bentuk Komitmennya untuk mensukseskan atau meningkatkan dari proses Sebaran apem tradisi Yaa Qowwiyuu.
” Kami berharap tiap tahun, dari tahun ke tahun ada sebuah progres peningkatan. Tidak terlepas dari Pakem yang sudah ada, kita juga ada ngaji sejarah dan kami membuka sejarah bersama sehingga dalam nantinya pengembangan dan proses tradisi itu tidak menyimpang dari pakem yang ada”, kata, Agus sunyata.
Ia juga menjelaskan dalam rangkaian prosesi ini juga ada kegiatan Ambuko Songsong Winasih yang merupakan pertanda bahwa di Jatinom akan punya gawe yaitu tradisi sebaran apem. Acara itu dikemas dalam sebuah kegiatan puasa bicara( puasa bisu) dari mulai asar hingga magrib.
” Di masjid Suran disekitar lampeyan( tempat sebaran apem) disini ada sebuah ritual ya yang mana ritual keagamaan. Disini pyurr tradisi bukan istilah musyrik atau dan lain- lain. Disini sebuah tradisi disitu nanti mekrok( Mekar) payung itu menandakan bahwa kita sudah masuk di bulan safar.”, jelasnya.
Acara pembukaan resmi di buka dengan ditandainya – pita oleh camat jatinom di taman Oro -oro oleh Agus sunyata disaksikan forkopimcam,TNI, POLRI, serta para tokoh, serta masyarakat yang hadir.
” Bismillahirrahmanirrahim, doa untuk kita semuanya berkah barokah manfaat untuk kita semuanya”, ungkap Agus Sunyata.
Itulah ungkapannya Saat pemotongan pita yang merupakan tanda telah resmi di bukanya perayaan tradisi sebaran apem Yaa Qowwiyuu Jatinom 2025.
Pembukaan saparan yang dilakukan oleh pemerintah kecamatan Jatinom bersama P3KG( Pengelola Pelestari Peninggalan Kiai Ageng Gribik) yang mana dari dulu sudah ada sejak 406 kali diadakan.
Ditemui awakmedia di sela- sela kegiatan terkait Agus Sunyata menyampaikan bahwa di Kecamatan Jatinom yang memi liki berbagai budaya serta kepercayaan. Akan tetapi bisa kompak serta guyub rukun ia mengungkapkan bahwa dirinya melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak.
” Kami juga bekerjasama, atas inisiasi serta kolaborasi dengan FKUB(Forum Kerukunan Umat Beragama) dan PKUB( Pusat Kerukunan Umat Beragama) karena memang untuk menyatukan kepercayaan itu agak susah karena saking banyaknya kepercayaan yang ada di Jatinom makanya kita mempunyai inisiasi mengusulkan ke FKUB terkait dengan kecamatan sadar kerukunan berbasis Budaya”, tutupnya.
Lintasklaten.com( Oko)