Lintasklaten.com – KLATEN – Polanharjo, Bulan suci Ramadhan merupakan bulan yang penuh keberkahan dan ini di manfaatkan oleh pemerintah desa Ponggok untuk berbagi kepada warganya.Bertempat dihalaman Kantor desa Ponggok sabtu sore (22/03/2025).
Kegiatan ini rutin dilakukan setiap tahunnya sejak tahun 2007 acara ini di selenggarakan menjelang hari raya idul fitri. Tahun 2025 ini Pemerintah desa Ponggok memberikan paket bantuan senilai 200 ribu rupiah yang di wujudkan dalam paket sembako kepada setiap KK yang ada di desa Ponggok.
Untuk tahun 2025 ini ada sekitar 730 KK yang menerima paket sembako, Kepala desa Ponggok H. Junaedi Mulyono S.H, menyampaikan”, Setiap tahun ada penambahan nilai yang mana pemerintah desa Ponggok dari PAD ( Pendapatan Asli Daerah) yang kita dapat dari sektor wisata sektor usaha yang ada di ponggok yaitu kita berikan Program kepada masyarakat yang kita namakan program unggulan.Salah satunya program pemberian sembako di hari raya Idul Fitri” jelas”, Junaedi”.
Selain itu Pemerintah desa Ponggok juga memberikan BPJS ( Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) kesehatan kepada seluruh warganya, Sehingga warga yang sudah terjamin asuransi kesehatannya bila mana ada warga yang sakit warga Ponggok sudah tidak bingung lagi karena warga masyarakat sudah tercover BPJS kesehatannya.
Pemerintah desa Ponggok juga mempunyai program satu rumah satu mahasiswa, ini merupakan investasi pendidikan yang di lakukan Pemerintah desa tersebut. Sehingga mahasiswa di desa tersebut setiap bulannya di berikan beasiswa.
Mahasiswa yang IP nya 3 kebawah mendapatkan bantuan sebesar 300 ribu dan mahasiswa yang IP nya diatas 3 mendapatkan bantuan sebesar 500 ribu perbulan. Program ini merupakan bentuk kepedulian Pemerintah desa dalam pengelolaan serta transparansi yang dilakukan, selain program pembangunan dan program investasi lainnya.
Junaedi juga menyampaikan alasan kenapa bantuan untuk warganya tidak berupa uang itu dikarenakan Pemerintah desa Ponggok ingin menggerakan perekonomian Sekular di desa Ponggok.
” Jika diberikan uang pasti belanjanya diluar desa, tapi kalau sembako kita kan punya toko desa yang mana toko desa kan punya BUMDES(Badan Usaha Milik Desa) jadi keuntungan dari pembelanjaan ini masuk lagi ke Badan Usaha Desa.Itulah yang saya namakan ekonomi sekular yang akan kita terapkan di Ponggok ini, jadi perputaran uang itu tetap berada di Ponggok tidak keluar ke Ponggok.
Selain itu kami juga punya Badan Amal Zakat Desa, dari tiket masuk wisatawan yang dibeli di Ponggok itu 2 persennya masuk ke Badan Amal Zakat Desa yang mana itu kita bagikan ke 60 penerima hak sebagai bentuk dari bagaimana rezeki bisa ngebuming di Ponggok”, pungkasnya.
Lintasklaten.com(Oko)