Lintasklaten.com – KLATEN- Puncak acara Sebaran Apem Yaa Qowwiyuu kyai Ageng Gribig Jatinom berlangsung sangat meriah, puluhan ribu warga berbondong – bondong menghadiri acara tersebut. Bertempat di Oro-oro Klampeyan kampung Jatinom, Kelurahan Jatinom, Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten pada Jum’at pahing (08/08/2025) siang.
Hadir dalam perayaan tersebut antara lain Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo, S.I.Kom, Wakil Bupati Klaten Benny Indra Ardhiyanto, S.E.,MBA, Kepala Pengadilan Negeri Klaten, Camat Jatinom Agus Sunyata, S.iT.M.H, Kapolres, Dandim Klaten, Ketua DPRD Klaten, Perwakilan Menko Perekonomian, Revendra Airlangga, Gusti Surya Triono, Ketua FKUB Klaten, Kadisbudporapar, Paguyuban Kepala Desa se-Kecamatan Jatinom serta tamu undangan lainnya.
Forkopimda Kabupaten Klaten
Pada perayaan apem tahun 2025 ini ada 54.135 kue apem yang disebar, apem- apem itu disebar dari atas menara dan di perebutkan oleh warga yang meyakini barang siapa yang mendapatkan apem itu akan mendapatkan Keberkahan tersendiri.
Kata apem berasal dari bahasa arab “Al afwun” yang mempunyai arti Ampunan tujuannya agar masyarakat selalu memohon ampunan kepada sang Maha pencipta Allah Subhanallah Wata’ala.
Semarak perayaan ini banyak warga yang datang dalam acara tersebut bukan hanya dari Klaten akan tetapi banyak juga yang dari luar kota Klaten antara lain Boyolali, Sragen, Solo, Jogja, Jawa Timur bahkan dari luar Jawa pun ada dengan tujuan sama yaitu ngalap keberkahan.
KRT Radiyopuro dan Istri
KRT Radiyodipuro yang merupakan abdi dalem dari Solo dan merupakan warga Tamansari, Musuk, Boyolali menyampaikan tujuan hadir dalam acara perayaan sebaran apem yaa Qowwiyuu untuk mengharapkan keberkahan.
“Saya hadir disini untuk Nyadong berkah supaya keluarga diberikan sehat walafiat dan keberkahan yang bermanfaat oleh Allah Subhanallahu Wata’ala”, ujarnya.
Di dalam kesempatan yang sama Kanjeng Raden Haryo Tirto Joyo Ningrat, Sentono dari Keraton Surakarta dan juga merupakan budayawan dari Klaten menceritakan tentang sejarah kyai Ageng Gribig, menurutnya Kyai Ageng Gribig atau Syekh Wasibano (nama waktu mudanya) merupakan ulama besar pada abad ke -17 pada era kerajaan Mataram.
Menurut Kanjeng Raden Haryo Tirto Joyo Ningrat Syekh Wasibano atau kyai Ageng Gribig dahulu kala pulang dari Mekkah membawa oleh-oleh Apem cuma beberapa tidak cukup akhirnya diolah lagi diperbanyak untuk disebarkan ke masyarakat beserta murid- muridnya”, kata,Raden Haryo Tirto.
Kanjeng Raden Haryo Tirto Joyo Ningrat (Tengah)
“Itu wujud sedekah dari Kyai Ageng Gribig yang merupakan ulama besar dari Klaten dan Ulama trah dari Keraton kasunanan Surakarta. Kami sebagai cucu-cucunya wajib melestarikan”, jelasnya.
Pada momentum Perayaan Sebaran Apem Yaa Qowwiyu pada tahun ini mengambil tema Berbagi Kebaikan, Menggapai Keberkahan, Berdoa Untuk Negeri NKRI.
Tentunya dengan kegiatan Perayaan Sebaran Apem Yaa Qowwiyuu merupakan momentum bagi warga masyarakat untuk saling memberi, meminta maaf antar sesama, masyarakat saling bersatu tidak terpecah belah, menyambung tali silaturahmi ,guyub rukun,senang memberi/ bersedekah kepada sesamanya. Sehingga Negara Indonesia mendapatkan Keberkahan dari Allah Subhanallahu Wata’ala menjadi Negara yang Gemah Ripah Loh Jinawi, Baldatun Toyyibatun Warobun Ghofur.
Lintasklaten.com( Oko)