Lintasklaten.com – Pemerintah Kabupaten Klaten kembali mencatatkan prestasi tingkat nasional setelah berhasil meraih Innovative Government Award (IGA) 2025 dari Kementerian Dalam Negeri. Penghargaan tersebut diserahkan di Jakarta pada Rabu (10/12/2025).
IGA diberikan kepada pemerintah daerah yang dinilai mampu menghadirkan terobosan dalam pelayanan publik serta pembangunan daerah. Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri, Yusharto Huntoyungo, menjelaskan bahwa penilaian pada tahun ini dilakukan melalui lima tahapan yang ketat dan menyeluruh.
Penilaian dimulai dari penjaringan 36.742 inovasi daerah, kemudian dilanjutkan dengan verifikasi akademik oleh Universitas Indonesia dan Universitas Hasanuddin, presentasi kepala daerah, validasi lapangan, hingga sidang pleno akhir.
Yusharto menyebut bahwa jumlah inovasi yang masuk pada tahun 2025 merupakan yang terbanyak sepanjang sejarah penyelenggaraan IGA.
Meski begitu, ia menyoroti ketimpangan persebaran inovasi, mengingat 75 persen laporan masih terpusat di Pulau Jawa dan Sumatera. Ia menegaskan bahwa IGA berfungsi sebagai instrumen untuk memperkuat budaya inovasi sekaligus menjadi dasar penyusunan kebijakan insentif fiskal bagi daerah.
Wakil Menteri Dalam Negeri, Akhmad Wiyagus, memberikan apresiasi kepada daerah yang mampu menembus penilaian. Ia menyatakan bahwa inovasi bukan hanya sekadar program kerja, melainkan fondasi penting dalam memperkuat pelayanan publik, mempercepat transformasi digital, dan mendorong pemerataan pembangunan.
Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, menyampaikan rasa syukur atas penghargaan yang kembali diraih Kabupaten Klaten. “Alhamdulillah, terima kasih kepada Kementerian Dalam Negeri yang telah menyelenggarakan IGA. Klaten mendapat predikat Kabupaten Sangat Inovatif,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa dua inovasi Klaten yang diunggulkan bukan dibuat semata-mata untuk kompetisi, tetapi lahir dari kebutuhan masyarakat. Inovasi pertama, Apik (Ayo Piknik), merupakan platform berbasis web yang menyediakan informasi lengkap mengenai pariwisata di Kabupaten Klaten.
“Kami menyadari sektor pariwisata Klaten terus berkembang dan membutuhkan digitalisasi. Apik membantu wisatawan mengenal potensi daerah sebelum berkunjung sehingga perjalanan mereka lebih nyaman,” jelasnya.
Inovasi kedua adalah KKN Bangun Deso, sebuah program yang menghubungkan pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata mahasiswa dengan kebutuhan riil masyarakat. “KKN tidak hanya menjadi tugas akademik, tetapi kesempatan bagi mahasiswa untuk berkontribusi menyelesaikan persoalan di wilayah,” imbuh Mas Hamenang.
Ia menuturkan bahwa capaian ini menjadi pendorong bagi Pemkab Klaten untuk memperkuat inovasi di masa mendatang. “Jika saat ini kita sangat inovatif, semoga ke depan bisa meraih predikat Kabupaten Terinovatif,” katanya.
Di akhir sambutannya, Bupati Hamenang menekankan bahwa inovasi merupakan faktor penting dalam mempercepat pembangunan. “Dengan akselerasi inovasi, Klaten dapat semakin maju, sejahtera secara berkelanjutan, dan mampu bersaing dengan daerah di sekitarnya seperti Yogyakarta dan Surakarta,” pungkasnya.
Lintasklaten.com(dng.)







